Senin, 12 Mei 2014

Pengenalan Tekhnik Design : Spot Color Process

Sebelum melangkah lebih lanjut, saya ingin sedikit menguraikan tentang fungsi dari program Photoshop, khususnya yang berhubungan dengan desain T-Shirt. Untuk membuat desain T-shirt memang dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu manual dan komputer. Khusus untuk membuat desain dengan menggunakan komputer, Anda dapat memanfaatkan beberapa software grafis seperti CorelDRAW, Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, dan yang lainnya. Menurut pengetahuan saya, program Photoshop termasuk salah satu yang terbaik, khususnya jika digunakan untuk membuat desain grafis. Seperti yang telah Anda ketahui, ada berbagai macam media yang memerlukan desain grafis dan salah satunya adalah T-Shirt. Pada T-Shirt, ada beberapa proses atau tekhnik printing yang bisa digunakan, antara lain: Spot Color Process Four Colors Separation Simulated Color Process Index Color Separation Apa itu Spot Color Process? Spot color process adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan cara mencetak dengan menggunakan satu per satu warna tinta yang ada di dalam gambar. Setiap warna yang akan dicetak menggunakan film dan screen secara tersendiri. Biasanya, spot color ini dipergunakan untuk gambar atau artwork dengan tepian yang solid atau gambar vektor. Contoh : Spot Color juga dapat ditemui pada gambar yang lebih komplek seperti gradasi warna, tekhnik ini menggunakan dot atau titik-titik kecil untuk memperoleh efek gradasi. Contoh : Tekhnik gradasi ini dipergunakan untuk gambar yang cukup kompleks dengan kesulitan yang lebih tinggi dibanding proses Spot Color biasa, tapi kita akan memperoleh hasil yang tentu saja jauh lebih baik.

Rabu, 07 Mei 2014

Langkah – langkah melakukan perbaikan periferal

1) Langkah – langkah melakukan perbaikan periferal
Untuk melakukan perbaikan periferal, perlu dilakukan diagnosa awal kerusakan pada periferal tersebut. Kemudian menentukan langkahlangkah perbaikan dengan baik, dan melakukan cek ulang fungsi periferal tersebut untuk melihat hasil perbaikan tersebut.
a) Keyboard
Ada beberapa kerusakan yang kemungkinan terjadi pada keyboard yaitu :
      
(1) Keyboard tidak terdeteksi oleh PC
Kerusakan yang sering terjadi pada keyboard adalah tidak dikenalnya keyboard oleh komputer. Pada saat proses booting, tiba-tiba komputer macet dan muncul pesan kesalahan “Keyboard error or no keyboard present”. Pesan tersebut diartikan bahwa pada saat proses booting, komputer tidak mendeteksi adanya keyboard. Jika terjadi hal seperti tersebut diatas, yang perlu dilakukan adalah :
·                    Matikan kembali komputer dan cek apakah kabel keyboard telah tertancap dengan benar ke CPU.
       Jika perlu lepas dan tancapkan kembali kabel keyboard tersebut untuk meyakinkan bahwa koneksi sudah              tepat.
·         Jika komputer dihidupkan kembali, dan pesan kesalahan masih muncul, kemungkinan pertama adalah keyboardnya yang rusak.
·         Coba dengan keyboard yang lain untuk memastikan bahwa keyboard nya yang rusak.
·         Jika dengan mengganti keyboard pesan kesalahan masih tetap muncul, berarti bukan keyboard yang rusak.   Tetapi bisa saja port keyboard di motherbord yang rusak.
(2) Masalah kedua terjadi pada tombol keyboard
Kerusakan lain yang sering terjadi pada keyboard adalah tombol keyboard sering macet untuk ditekan, atau tombol keyboard tertekan terus. Hal itu mungkin disebabkan oleh debu yang sudah menumpuk di sela-sela tombol keyboard sehingga menyebabkan keyboard macet. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan pembersihan pada keyboard. Keyboard dapat dibersihkan dengan menyedot atau menyemprotnya dengan vacuum cleaner atau dapat memakai kuas. Dan juga dapat dibersihkan dengan menggunakan kain lap yang dibasahi dengan cairan pembersih atau alkohol. Ingat bahwa proses pembersihan harus dilakukan pada saat komputer mati dan keyboard dilepas dari portnya.
b) Mouse
Ada beberapa kerusakan yang sering terjadi pada mouse yaitu :
         

(1) Mouse tidak terdeteksi oleh PC
Masalah yang sering terjadi pada mouse adalah mouse tidak dikenal oleh komputer. Pada saat proses booting, komputer memunculkan pesan bahwa windows tidak mendeteksi adanya mouse yang terhubung dengan komputer.Analisa pertama sehubungan dengan pesan tersebut adalah kabel mouse tidak terhubung dengan baik. Untuk melakukan perbaikan prosedur yang dilakukan:
·         Matikan komputer. Cek apakah kabel mouse telah terpasang dengan benar. Jika perlu lepas dan pasangkan kembali mouse tersebut untuk meyakinkan koneksinya. Pada saat melepas dan memasang mouse komputer dalam keadaan mati agar tidak terjadi konsleting.
·         Setelah itu hidupkan kembali komputer. Apabila pesan kesalahan masih muncul, lakukan analisa selanjutnya. Analisa kedua adalah kemungkinan rusaknya driver yang menghubungkan sistem dengan mouse. Untuk itu perlu melakukan pendeteksian ulang driver secara otomatis dengan windows melalui device manager.
Langkah yang dilakukan :
Ø  Klik kanan My Computer pada desktop windows
Ø  Pilih properties>>Hardware>>Device Manager. 
Ø  Klik mouse tersebut dengan menggunakan keyboard dengan bantuan tombol Tab.
Ø  Hapus drive mouse yang lama dengan menggunakan tombol Remove.
Ø  Setelah itu restart ulang komputer.
Jika sambungan dan driver mouse sudah benar tetapi ternyata mouse tidak terdeteksi oleh windows, ada kemungkinan mouse rusak. Atau kemudian coba dengan mouse yang lain, apakah terjadi hal yang sama. Apabila masih tetap seperti itu, berarti port PS/2 nya yang rusak.
(2) Pointer mouse yang sering meloncat-loncat
Masalah lain yang sering muncul adalah pointer mouse yang meloncatloncat secara acak sehingga pemakai kesulitan untuk menggunakan mouse secara tepat dan presisi. Pada kondisi ini, kemungkinan yang paling besar disebabkan karena kotornya komponen bola mouse. Karena komponen bola tersebut banyak bersentuhan dengan mouse pad yang tidak selalu bersih.
Langkah untuk mengatasinya adalah:
Ø  Buka penutup bola mouse di bagian bawah dengan memutarnya 90 derajat.
Ø  Keluarkan bolanya dan bersihkan dengan air hangat atau alkohol serta sikat dengan kuas, lalu keringkan.
Ø  Di bagian dalam mouse dapat diamati adanya tiga buah roda. Dua lebar dan satu yang kecil. Kotoran yang menempel pada komponentersebut perlu dibersihkan. Demikian juga dengan kotoran yang menempel pada gerigi dan bantalan bola. Lakukan pembersihan dengan hati-hati sehingga tidak merusak komponen-komponen di dalamnya.

c) Fan
Fan merupakan periferal yang sangat penting bagi komputer. Fan sangat berpengaruh pada kinerja komputer karena berhubungan dengan sirkulasi udara pada komputer.
Beberapa masalah yang sering terjadi :
(1) Fan pendingin mati
Masalah yang timbul komputer akan cepat panas, sering hang, reboot dengan sendirinya dikarenakan fan pendingan mati. Langkah – langkah perbaikan adalah:
Ø  Memeriksa fan yang terdapat dalam casing komputer apakah kabel power sudah terpasang dengan baik.
Ø  Bersihkan kotoran-kotoran yang ada didalamnya.
Ø  Lepas penutup poros fan, serta diberi sedikit pelumas supaya gerakan fan tidak ada hambatan.
Ø  Jika sambungan kabel power sudah benar dan fan sudah bersih dari kotoran tetapi masih tetap mati, kemungkinan besar fan rusak.
(2) Bunyi fan yang berisik
Masalah yang lain adalah fan terlalu berisik. Ketika komputer sedang digunakan, suaranya terdengar sangat berisik sehingga sering mengganggu konsentrasi terhadap pekerjaan. Untuk mengetahui dari mana asalnya suara fan tersebut, langkah yang diambil :
Ø  Matikan komputer dan buka casing komputer lalu hidupkan komputer dalam keadaan casing terbuka.
Ø  Cek apakah mungkin ada kabel yang menyangkut pada fan.
Ø  Jika ada kabel yang menyangkut pada fan, rapikanlah agar tidak mengenai fan.

Selasa, 06 Mei 2014

Memproses Perjalanan Bisnis

Perjalanan bisnis adalah perjalanan ke suatu tempat kerja yang berbeda yang ditentukan oleh perusahaan. Perjalanan bisnis dilaksanakan oleh pimpinan berkaitan dengan tugas pekerjaan untuk jangka waktu tertentu.
    1. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengurus dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan melakukan perjalanan bisnis, yaitu:
      1. In house travelling department, yaitu divisi/bagian di perusahaan yang khusus menangani perjalanan bisnis pada suatu perusahaan dan bertanggung jawab mulai dari persiapan dokumen, mengurus tiket dan hotel di mana pimpinan akan menginap, serta mengurus keuangan/pembiayaan selama perjalanan bisnis.
      2. Travel Bureau (Biro Perjalanan), yaitu perusahaan menggunakan jasa biro perjalanan untuk mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan karena lebih praktis dan tidak merepotkan perusahaan.
      3. Administrasi Kantor/Sekretaris, yaitu administrasi kantor/sekretaris sendiri yang mempersiapkan perjalanan bisnisnya, maka administrasi kantor/sekretaris harus segera mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan bisnis pimpinannya, seperti mempersiapkan semua dokumen perusahaan, mengurus paspor, visa, tiket, dan hotel yang disukai pimpinan.
  1. Persiapan perjalanan bisnis meliputi:
    1. Persiapan rencana perjalanan bisnis.
    2. Persiapan dokumen perjalanan bisnis.
    3. Persiapan tranportasi dan akomodasi.
    4. Persiapan daftar perjalanan bisnis (itinerary).
    5. Persiapan pembiayaan perjalanan bisnis.
  2. Persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan perjalanan bisnis, yaitu mengumpulkan informasi tentang:
    1. Siapa yang bertanggung jawab dalam perjalanan bisnis.
    2. Menentukan tujuan utama perjalanan bisnis pimpinan.
    3. Mencari tahu waktu atau jadwal yang pastientang cara perjalana bisnis mengenai keberangkatan, kedatangan, dan persinggahan.
    4. Prosedur  tentang transportasi dan hotel yang biasa dipakai oleh pimpinan.
    5. Jumlah uang perjalanan yang akan diperoleh oleh seorang pimpinan.
    6. Cara pemesanan tiket pesawat dan hotel.
    7. Customs regulations (peraturankepabeanan.
    8. Baggage (bagasi).
    9. Cara memperoleh pengantian ongkos perjalanan.
    10. Dokumen/materi apa saja yang perlu dipersiapkan.
  3. Tujuan-tujuan perjalanan bisnis:
    1. Perjalanan bisnis untuk mengikuti tender proyek.
    2. Perjalanan bisnis untuk mengikuti pertemuan bisnis dengan maksud mengadakan penjajakan kerja sama peluang bisnis dengan perusahaan lain.
    3. Perjalanan bisnis untuk mengikuti seminar atau rapat kerja nasional.
    4. Perjalanan bisnis untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
    5. Perjalanan bisnis untuk melakukan pembukaan kantor/perusahaan cabang.
    6. Perjalanan bisnis untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat).
    7. Perjalanan bisnis untuk mengadakan kunjungan kerja ke daerah-daerah maupun ke negara lain.
  4. Informasi yang harus diketahui oleh administrasi kantor/sekretaris:
    1. Reconfirmation (konfirmasi ulang), yaitu proses penegasan kembali atau konfirmasi ulang tentang kapan pimpinan akan berangkat dengan airlines (perusahaan maskapai penerbangan) tersebut.
    2. Shuttle flights, yaitu penerbangan pulang pergi dalam satu negara. Penerbangan biasanya dilakukan setiap jam, sehingga tidak perlu membuat reservation (pemesanan). Tiket dapat langsung dibeli di airport (bandara) dengan uang tunai atau dengan kartu kredit, seperti penerbangan dengan tujuan Jakarta–Surabaya atau Jakarta–Batam.
    3. Open return, yaitu tiket yang dapat dipakai untuk perjalanan, namun belum diketahui dengan pasti kapan akan kembali. Bila pimpinan telah memutuskan tanggal kembalinya (saat itu beliau dalam perjalanan), pimpinan harus melakukan konfirmasi kepada airlines melalui telepon, sedangkan tiket dapat diurus di bandara pada waktu keberangkatan.
    4. Redeeming tickets, yaitu membatalkan tiket pesawat yang sudah dibeli dan mendapatkan kembali uangnya setelah dipotong biaya administrasi.
  5. Baggage (bagasi), yaitu ketentuan tentang jumlah barang yang boleh dibawa ke kabin pesawat. Bagasi tidak boleh melebihi ukuran dan berat yang telah ditentukan oleh perusahaan maskapai penerbangan yang bersangkutan.
  6. Dokumen internal:  surat tugas dan surat peintah perjalanan dinas (SPPD).
Dokumen eksternal: paspor, visa, surat keterangan fiskal, exit permit (tanda bukti perizinan), sertifikat kesehatan (health certificate)/yellow card, tiket pesawat terbang (air ticket), voucher penginapan, surat, travel funds, tiket transportasi, dan tiket akomodasi hotel.
  1. Dokumen yang diperlukan untuk membuat paspor:
    1. kartu tanda penduduk (KTP),
    2. kartu keluarga (KK),
    3. ijazah pendidikan terakhir,
    4. surat keterangan (SK) pengangkatan pegawai,
    5. surat keterangan catatan kepolisian (SKCK),
    6. akta kelahiran,
    7. surat tugas dari instansi terkait.
  2. Macam-macam paspor:
    1. Paspor biasa (normal passport) adalah paspor bersampul warna hijau, biasa disebut paspor hijau, yaitu paspor yang digunakan oleh masyarakat umum. Paspor biasa ini diperoleh di kantor imigrasi setempat, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan masa berlakunya adalah lima tahun.
    2. Paspor dinas adalah paspor yang bersampul warna biru, biasa disebut paspor biru, yaitu paspor untuk pegawai/pejabat pemerintah yang melaksanakan tugas kenegaraan/perjalanan dinas ke luar negeri. Pengurusan paspor ini dilakukan di Departemen Luar Negeri dan hanya untuk pejabat pemerintah. Masa berlaku paspor tergantung dari keperluannya, pada umumnya satu tahun atau lebih, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
    3. Paspor diplomatik adalah paspor bersampul warna hitam, sering disebut paspor hitam, yaitu paspor yang digunakan oleh pejabat diplomatik, seperti duta besar atau pejabat-pejabat tertentu kedutaan. Paspor diplomatik dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri dan ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
    4. Paspor haji adalah paspor bersampul warna coklat, yaitu paspor khusus untuk orang-orang yang akan menunaikan ibadah haji. Paspor ini dapat diperoleh di Departemen Agama. Masa berlaku paspor sesuai dengan lamanya melakukan ibadah haji.
    5. Paspor khusus adalah paspor khusus untuk pejabat United Nations (PBB) dan biasanya mendapatkan perlakuan diplomatik. Ada dua macam paspor khusus, yaitu bersampul warna merah untuk pejabat tinggi PBB dan bersampul warna biru muda untuk staf PBB.
  3. Macam-macam visa:
    1. Transit visa, yaitu visa biasa yang diberikan kepada seseorang yang singgah (transit) di suatu kota di suatu negara tertentu, biasanya hanya untuk 1–3 hari, kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke negara tujuan.
    2. Tourist visa, yaitu visa untuk orang-orang yang mengadakan perjalanan pariwisata. Di Indonesia visa turis hanya berlaku untuk dua bulan dan tidak dapat diperpanjang secara otomatis. Apabila hendak memperpanjang, para turis harus ke luar dahulu dari Indonesia untuk meminta visa lagi dari Kedutaan Besar RI di luar negeri.
    3. Bussiness visa, yaitu visa untuk para pebisnis yang akan melakukan kunjungan bisnis/urusan dagang ke suatu negara.
    4. Diplomatic visa, yaitu visa yang diberikan kepada pejabat kedutaan, konsulat atau perwakilan suatu negara yang patut diberikan penghormatan atas dasar hukum dan pergaulan diplomatik internasional.
    5. Official visa, yaitu visa yang diberikan kepada pejabat resmi suatu negara, dalam hubungan internasional hal ini sebagai tanda persahabatan kedua negara.
    6. Immigrant visa, yaitu visa yang diberikan kepada para imigran, yakni orang-orang yang mengadakan perjalanan ke suatu negara dan berkeinginan menetap di negara tersebut.
  4. Syarat-syarat mendapatkan visa:
    1. Menunjukkan paspor yang masih berlaku.
    2. Mempunyai tanda bukti perizinan memasuki suatu negara berupa kertas yang ditempel atau dicap di paspor (exit permit).
    3. Sudah mempunyai tiket pulang pergi (round trip tickets) ke negara yang akan dikunjungi.
    4. Membawa persiapan uang (travelers funds) untuk menjamin keadaan selama di luar negeri. Pimpinan dapat menggunakan travelers funds. Travelers funds dapat diperoleh dari bank dan dapat berupa travelers cheque (sejenis cek yang jumlah nominalnya berbeda-beda), letter of credit (L/C) merupakan surat yang digunakan ketika seseorang membutuhkan dana dalam jumlah besar, atau kartu kredit/credit card.
    5. Memiliki surat garansi dan surat sponsor dari perusahaan dan dapat memberikan alamat tempat menetap yang akan dikunjungi sebagai alasan keberangkatan ke luar negeri.
    6. Mengisi application form (formulir aplikasi) danmembayar biaya yang telah ditentukan oleh kedutaan atau perwakilan negara yang bersangkutan.
    7. Menyerahkan pas foto berwarna.
  5. Istilah-istilah”
    1. Travelers funds merupakan uang dalam bentuk lain yang berguna untuk menjamin keamanan pimpinan selama melaksanakan perjalanan bisnis.
    2. Letter of credit (L/C), yaitu surat yang digunakan ketika seseorang membutuhkan dana dalam jumlah besar selama dalam perjalanan, biasa digunakan untuk pembayaran bisnis dalam jumlah besar.
    3. Travelers cheque, yaitu sejenis cek dengan jumlah nominal yang berbeda-beda, dengan jumlah nominal yang relatif kecil mulai dari US$ 10, 20, 50, atau 100 dan ditandatangani pada saat pembelian.
    4. Credit card (kartu kredit), yaitu kartu yang diterbitkan suatu bank, di mana bank penerbit kartu kredit tersebut meminjamkan uang kepada konsumennya. Dapat digunakan untuk pembayaran kredit ataupun ketika memerlukan uang tunai.
    5. Biaya meals entertainment, yaitu biaya yang digunakan untuk menjamu relasi.
  6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan akomodasi perjalanan bisnis:
    1. Pemesanan kamar hotel sebaiknya dilakukan sehari sebelumnya, bisa dilakukan melalui telepon, faksimile, atau pesan langsung saat tiba di hotel. Gunakan nama pemesan yang benar sesuai KTP untuk memudahkan pengecekan.
    2. Check In dilakukan pada saat memesan kamar di bagian reservation (pemesanan) atau front office (resepsionis). Petugas akan memberitahu tentang beberapa fasilitas serta sarana yang dimiliki hotel.
    3. Check Out , pada umumnya hotel menentukan waktu check out sekitar antara pukul 12.00 – 14.00 di hari terakhir menginap, di mana tamu hotel kemudian menyerahkan kunci kamar dan memeriksa barang-barang yang dibawa. Biasanya dalam proses check out, resepsionis akan menghubungi bagian-bagian di hotel tersebut, seperti restoran, kafe, bar untuk mengetahui fasilitas apa saja yang telah digunakan oleh tamu yang belum dibayar.
    4. Cara pembayaran, biasanya pembayaran dilakukan pada saat check in, sesuai lamanya waktu menginap dan kelas kamar yang dipilih, pembayaran ini hanya untuk biaya kamar. Untuk biaya-biaya lain, seperti makan minum dibayar langsung setelahnya (saat check out). Tetapi ada pula beberapa hotel yang memakai sistem pembayaran kamar dan fasilitas lainnya dilakukan pada saat akan check out.
  7. Jenis-jenis pembiayaan dalam perjalanan bisnis:
    1. Biaya dokumen perjalanan. Misalnya, biaya pengurusan paspor, biaya fiskal dan airport tax, biaya exit permit, dan biaya health certificate.
    2. Biaya transportasi, meliputi biaya transport pulang pergi, dan biaya transport lokal selama dalam perjalanan bisnis.
    3. Biaya akomodasi.
    4. Biaya acara/kontribusi penyelenggaraan acara. Misalnya biaya seminar, biaya pelatihan.
    5. Biaya meals entertainment, yaitu biaya yang digunakan untuk menjamu relasi.
    6. Biaya konsumsi.
    7. Biaya lunsum/perdien, yaitu biaya pengganti selama bekerja di luar perusahaan.


Cara pengaturan waktu pertemuan bisnis yang tepat: Pengaturan jadwal perjalanan pimpinan  harus berpedoman pada timetable (daftar waktu perjalanan) dari semua perusahaan transportasi yang akan dipakai dalam perjalanan bisnis ini.
    1. Informasi yang diperlukan oleh administrasi kantor/sekretaris sebelum menyusun daftar perjalanan bisnis:
a.    Mengetahui terlebih dahulu rencana perjalanan pimpinan dan kegiatan-kegiatan pimpinan selama acara perjalanan bisnis tersebut.
b.    Memelajari timetable (daftar waktu perjalanan). Timetable (daftar waktu perjalanan) adalah buku yang berisi daftar rute perjalanan, waktu keberangkatan (departure), waktu kedatangan/tiba di tempat tujuan (arrival), dan jenis alat transportasi apa yang digunakan (kereta api, mobil, pesawat terbang, atau kapal laut).
  1. Langkah-langkah dalam menyusun laporan pembiayaan perjalanan bisnis:
    1. Mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, seperti kuitansi, bon, nota, atau catatan-catatan kecil bukti pengeluaran uang.
    2. Mengelompokkan bukti pengeluaran tersebut ke dalam pos-pos. Misalnya, pos biaya penginapan, pos biaya transportasi, pos biaya entertainment (biaya yang dikeluarkan untuk menjamu mitra/relasi bisnis), pos biaya makan-minum, dan pos pengeluaran lainnya.
    3. Menjumlah secara keseluruhan pos pengeluaran tersebut, sehingga akan terlihat jumlah nominal uang yang sudah dikeluarkan perusahaan untuk perjalanan bisnis pimpinan.
  2. Daftar perjalanan bisnis memuat hal-hal berikut.
    1. Waktu keberangkatan: hari, tanggal, bulan, tahun, dan pukul.
    2. Tempat tujuan perjalanan bisnis, nama kota atau nama negara untuk perjalanan ke luar negeri.
    3. Jangka waktu perjalanan bisnis: jumlah hari/minggu/bulan.
    4. Jenis transportasi yang dipakai.
    5. Tujuan perjalanan bisnis.
    6. Kapan selesai/tiba kembali.
  3. Ada dua laporan perjalanan bisnis yang harus dibuat, antara lain membuat laporan tentang hasil perjalanan bisnis dan laporan pembiayaan perjalanan bisnis.
  4. Timetable (daftar waktu perjalanan) adalah buku yang berisi daftar rute perjalanan, waktu keberangkatan (departure), waktu kedatangan/tiba di tempat tujuan (arrival), dan jenis alat transportasi apa yang digunakan (kereta api, mobil, pesawat terbang, atau kapal laut).
  5. Timetable (daftar waktu perjalanan) pesawat terbang biasanya memuat informasi tentang:
    1. Daftar nama-nama kota/kabupaten keberangkatan dan kota/kabupaten tujuan.
    2. Daftar waktu keberangkatan dan waktu tiba di tempat tujuan.
    3. Jenis/tipe dan nomor penerbangan (untuk transportasi udara).
  6. Menyiapkan semua berkas perusahaan, makalah, brosur, dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan urusan bisnis perusahaan, maupun dokumen yang berhubungan dengan perjalanan bisnis. Kemudian administrasi kantor/sekretaris melakukan pemesanan, mulai dari pemesanan tiket perjalanan dari jenis transportasi yang akan digunakan, pemesanan hotel yang telah dipilih, dan jenis akomodasi lainnya.

Perjalanan bisnis adalah perjalanan ke suatu tempat kerja yang berbeda yang ditentukan oleh perusahaan. Perjalanan bisnis dilaksanakan oleh pimpinan berkaitan dengan tugas pekerjaan untuk jangka waktu tertentu.
    1. Dokumen eksternal: paspor, visa, surat keterangan fiskal, exit permit (tanda bukti perizinan), sertifikat kesehatan (health certificate)/yellow card, tiket pesawat terbang (air ticket), voucher penginapan, surat, travel funds, tiket transportasi, dan tiket akomodasi hotel.
    2. Tugas terakhir yang harus diselesaikan administrasi kantor/sekretaris atau staf di bagian perjalanan adalah membuat laporan perjalanan bisnis. Ada dua laporan perjalanan bisnis yang harus dibuat, antara lain membuat laporan tentang hasil perjalanan bisnis dan laporan pembiayaan perjalanan bisnis.
    3. Langkah-langkah yang harus dilakukan administrasi kantor/sekretaris dalam menyusun/mengatur jadwal perjalanan bisnis, yaitu sebagai berikut.
a.   Mengetahui terlebih dahulu rencana perjalanan pimpinan dan kegiatan-kegiatan pimpinan selama acara perjalanan bisnis tersebut.
b.    Memelajari timetable (daftar waktu perjalanan). Timetable (daftar waktu perjalanan) adalah buku yang berisi daftar rute perjalanan, waktu keberangkatan (departure), waktu kedatangan/tiba di tempat tujuan (arrival), dan jenis alat transportasi apa yang digunakan (kereta api, mobil, pesawat terbang, atau kapal laut).
5.    Timetable (daftar waktu perjalanan) adalah buku yang berisi daftar rute perjalanan, waktu keberangkatan (departure), waktu kedatangan/tiba di tempat tujuan (arrival), dan jenis alat transportasi apa yang digunakan (kereta api, mobil, pesawat terbang, atau kapal laut).
6.    Timetable (daftar waktu perjalanan) pesawat terbang biasanya memuat informasi tentang:
  1. Daftar nama-nama kota/kabupaten keberangkatan dan kota/kabupaten tujuan.
  2. Daftar waktu keberangkatan dan waktu tiba di tempat tujuan.
  3. Jenis/tipe dan nomor penerbangan (untuk transportasi udara).
7.    Perjalanan bisnis menggunakan transportasi darat (mobil dan kereta api)
  1. Perjalanan bisnis menggunakan mobil
Hal-hal yang harus dipersiapkan apabila perjalanan bisnis dilakukan dengan menggunakan kendaraan mobil, antara lain:
1)         Surat-surat, seperti SIM (Surat Izin Mengemudi), STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan, Kartu Asuransi, KTP (Kartu Tanda Penduduk), dan surat-surat lainnya.
2)         Membawa peta dan rute perjalanan yang akan dilalui.
3)         Memeriksa kondisi mobil sampai layak jalan.
4)         Menyiapkan rencana perjalanan, seperti memeriksa kembali janji dan jadwal pertemuan, mencatat nomor telepon dan alamat perusahaan yang menjadi mitra bisnis.
5)         Memeriksa kembali kelengkapan surat-surat yang diperlukan pimpinan.
6)         Menyerahkan kepada pimpinan semua dokumen perusahaan yang diperlukan dalam perjalanan bisnis tersebut.
  1. Perjalanan bisnis menggunakan kereta api
Hal yang harus dipersiapkan apabila perjalanan bisnis menggunakan kereta api, antara lain:
1)      Usahakan mendapatkan tiket kereta api sebelum jadwal keberangkatan.
2)      Dapatkan konfirmasi dari bagian informasi tentang jadwal keberangkatan dan kedatangan di stasiun tujuan serta konfirmasi tentang ada tidaknya penundaan keberangkatan.
3)       Menyiapkan rencana perjalanan, seperti memeriksa kembali janji dan jadwal pertemuan, mencatat nomor telepon dan alamat perusahaan yang menjadi mitra bisnis Anda.
4)      Memeriksa kembali kelengkapan surat-surat yang diperlukan pimpinan.
5)      Menyerahkan kepada pimpinan semua dokumen perusahaan yang diperlukan dalam perjalanan bisnis tersebut.
  1. Hal-hal yang harus disiapkan ketika melakukan perjalanan bisnis menggunakan transportasi udara, antara lain:
1)      Dapatkan tiket pesawat sebelum jadwal keberangkatan.
2)      Periksa kembali masa berlaku paspor dan visa pimpinan (untuk perjalanan ke luar negeri).
3)      Dapatkan mata uang asing dan travelers cheque.
4)      Pastikan semua barang yang dibawa tidak melebihi berat maksimum yang telah ditentukan.
5)      Memeriksa kembali kelengkapan surat-surat yang diperlukan pimpinan.
6)      Menyerahkan kepada pimpinan semua dokumen perusahaan yang diperlukan dalam perjalanan bisnis tersebut.
7)      Usahakan ada penjemputan di bandara tujuan.
8)      Menyiapkan rencana perjalanan.
  1. Hal yang perlu diperhatikan oleh administrasi kantor/sekretaris dalam menyusun perencanaan transportasi perjalanan bisnis, yaitu sebagai berikut.
    1. Efisiensi dan efektivitas dalam menentukan jenis transportasi yang digunakan.
    2. Transportasi untuk saat keberangkatan, kepulangan, dan transportasi yang digunakan di lokasi pertemuan bisnis (bila diperlukan).
    3. Menentukan jenis transportasi yang digunakan, seperti:
• memakai kendaraan dinas atau kendaraan pribadi pimpinan,
• memakai kereta api atau rental mobil,
• memakai biro jasa,
• memakai jasa maskapai penerbangan.
  1. Dalam menentukan jenis transportasi di atas, seorang administrasi kantor/sekretaris harus sudah mengetahui dengan pasti tempat/lokasi perjalanan bisnis pimpinan.
  2. Faktor lamanya jangka waktu pertemuan bisnis akan menjadi pertimbangan dalam menentukan jenis kendaraan. Jika menggunakan kendaraan dinas biasanya hanya untuk 1–2 hari, tetapi bila waktunya lebih dari dua hari akan lebih efektif menggunakan jasa biro jalanan kereta api, atau kendaraan pribadi pimpinan.
  3. Dalam menyusun rencana transportasi, sebaiknya administrasi kantor/sekretaris harus memiliki daftar lengkap tentang:
1)         nama dan alamat biro-biro perjalanan,
2)         nama-nama maskapai penerbangan,
3)         jadwal perjalanan kereta api.

  1. Langkah-langkah dalam menyusun laporan pembiayaan perjalanan bisnis:
    1. Mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, seperti kuitansi, bon, nota, atau catatan-catatan kecil bukti pengeluaran uang.
    2. Mengelompokkan bukti pengeluaran tersebut ke dalam pos-pos. Misalnya, pos biaya penginapan, pos biaya transportasi, pos biaya entertainment (biaya yang dikeluarkan untuk menjamu mitra/relasi bisnis), pos biaya makan-minum, dan pos pengeluaran lainnya.
    3. Menjumlah secara keseluruhan pos pengeluaran tersebut, sehingga akan terlihat jumlah nominal uang yang sudah dikeluarkan perusahaan untuk perjalanan bisnis pimpinan.
  2. Daftar perjalanan bisnis memuat hal-hal berikut.
    1. Waktu keberangkatan: hari, tanggal, bulan, tahun, dan pukul.
    2. Tempat tujuan perjalanan bisnis, nama kota atau nama negara untuk perjalanan ke luar negeri.
    3. Jangka waktu perjalanan bisnis: jumlah hari/minggu/bulan.
    4. Jenis transportasi yang dipakai.
    5. Tujuan perjalanan bisnis.
    6. Kapan selesai/tiba kembali.
  3. Persiapan pembiayaan perjalanan bisnis, yaitu membuat rencana anggaran biaya secara rinci yang mencakup jumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk kepentingan pembiayaan selama perjalanan bisnis pimpinan.
  4. Jenis-jenis pembiayaan dalam perjalanan bisnis:
    1. Biaya dokumen perjalanan. Misalnya, biaya pengurusan paspor, biaya fiskal dan airport tax, biaya exit permit, dan biaya health certificate.
    2. Biaya transportasi, meliputi biaya transport pulang pergi, dan biaya transport lokal selama dalam perjalanan bisnis.
    3. Biaya akomodasi.
    4. Biaya acara/kontribusi penyelenggaraan acara. Misalnya biaya seminar, biaya pelatihan.
    5. Biaya meals entertainment, yaitu biaya yang digunakan untuk menjamu relasi.
    6. Biaya konsumsi.
    7. Biaya lunsum/perdien, yaitu biaya pengganti selama bekerja di luar perusahaan.
  5. Surat tugas adalah surat yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di perusahaan dan diberikan kepada seorang (bawahan) berfungsi untuk melakukan pekerjaan tertentu.
  6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan akomodasi perjalanan bisnis:
    1. Pemesanan kamar hotel sebaiknya dilakukan sehari sebelumnya, bisa dilakukan melalui telepon, faksimile, atau pesan langsung saat tiba di hotel. Gunakan nama pemesan yang benar sesuai KTP untuk memudahkan pengecekan.
    2. Check In dilakukan pada saat memesan kamar di bagian reservation (pemesanan) atau front office (resepsionis). Petugas akan memberitahu tentang beberapa fasilitas serta sarana yang dimiliki hotel.
    3. Check Out , pada umumnya hotel menentukan waktu check out sekitar antara pukul 12.00 – 14.00 di hari terakhir menginap, di mana tamu hotel kemudian menyerahkan kunci kamar dan memeriksa barang-barang yang dibawa. Biasanya dalam proses check out, resepsionis akan menghubungi bagian-bagian di hotel tersebut, seperti restoran, kafe, bar untuk mengetahui fasilitas apa saja yang telah digunakan oleh tamu yang belum dibayar.
    4. Cara pembayaran, biasanya pembayaran dilakukan pada saat check in, sesuai lamanya waktu menginap dan kelas kamar yang dipilih, pembayaran ini hanya untuk biaya kamar. Untuk biaya-biaya lain, seperti makan minum dibayar langsung setelahnya (saat check out). Tetapi ada pula beberapa hotel yang memakai sistem pembayaran kamar dan fasilitas lainnya dilakukan pada saat akan check out.

PERALATAN KANTOR


A. Pengertian

Peralatan kantor merupakan perangkat keras yang digunakan untuk membantu proses penyelesaian pekerjaan kantor yang menunjang aktvitas pencapaian tujuan kegiatan organisasi kerja terkait dengan tugas pokok organisasi kerja. Perangkat keras ini merupakan rangkaian komponen / unsur - unsur dalam peralatan kantor sehingga dapat menopang dalam membantu proses penyelesaian pekerjaan administrasi.

B. Fungsi Peralatan

Dalam penggunaan proses penyelesaian kegiatan administrasi kantor terkait dengan kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

1. Membuat dokumen
2. Menggandakan dokumen
3. Mengolah data/ kata ( data processing/ word processing )
4. Berkomunikasi
5. Menyatukan dokumen
6. Menjilid dokumen
7. Memotong kertas
8. Dan sebagainya

Kesemua itu terkait dengan penciptaan efektif dan efisien dalam proses penyelesaian pekerjaan kantor.

DASAR PERTIMBANGAN PENGADAAN PERALATAN KANTOR


Efektivitas penyelesaian pekerjaan, yaitu ketepatan hasil hasil proses penyelesaian pekerjaan sesuai dengan tujuan yang diharapkan ( standart operating proccedure ) yang telah ditetapkan.

Tolok ukur hasil pekerjaan diukur dari berbagai segi yaitu terdiri dari :
1. Bentuk dokumen yang dikehendaki sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
2. Penyajian dokumen yang rapi, dan menarik
3. Ketepatan dalam menyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu sesuai dengan waktu

Efisiensi, yaitu dalam menyelesaikan dapat menghemat waktu,biaya, dan tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan. Penghematan waktu dapat ditimbulkan dari penggunaan waktu yang relatif sedikit untuk menyelesaikan jumlah pekerjaan yang cukup banyak, dengan pengadaan alat dapat menekan biaya proses penyelesaian pekerjaan, dan mengurangi penggunaan tenaga ekstra dalam proses penyelesaian.

PENGGOLONGAN PERALATAN KANTOR


1. Berdasarkan sumber tenaga penggerak

a. Manual, peralatan kantor yang digerakkan dengan menggunakan tenaga otot manusia
b. Electric, peralatan yangg digerakkan dengan tenaga listrik arus kuat arus AC )
c. Electronic, perlatan kantor yang digerakkan tenaga listrik arus lemah/ baterai/
adaptor
2. Berdasarkan kelompok bidang pekerjaan perkantoran

a. Type writer ( Mesin tulis ), peralatan yang digunakan untuk membantu kegiatan
menulis dalam rangka membuat dokumen kantor, dan surat.
b. Duplicating machine ( Mesin Pengganda ), mesin kantor yang digunakan untuk
membantu menggandakan dokumen kantor.
c. Photo copying machine ( mesin foto copy ), mesin kantor yang digunakan untuk
menyalin/ mengkopi dokumen kantor dalam jumlah banyak.
d. Calculator ( mesin hitung ), mesin kantor yang digunakan untuk membantu
menghitung dalam melakukan pekerjaan penghitungan.
e. Cash Register ( Mesin pembukuan ), mesin kantor yang digunakan terkait dengan
kegiatan pembukuan penerimaan dan pengeluaran uang.
f. Computer ( Mesin pengolah data/ kata ), mesin kantor yang digunakan untuk
melakukan aktivitas mengolah kata ( word procesing ) dan mengolah data ( data
processing )
g. Communication machine ( mesin komunikasi ) , mesin kantor yang digunakan untuk
melakukan kegiatan komunikasi dalam kegiatan kantor.
h. Microfilming machine ( mesin untuk hembuat micro film ), mesin yang digunakan
membantu membuat micro film dalam kegiatan kearsipan, atau membuat dokumen.
i. Paper Shradder ( mesin penghancur dokumen ), mesin yang digunakan untuk
membantu menghancurkan dokumen terkait arsip yang tidak terpakai.
j. Perforator ( pelubang kertas ) , mesin yang digunakan untuk membantu melubangi
berkas yang akan disusun dalam snalhecter/ file punch/ brief ordner
k. Stappler ( Pengatup kawat jepit ), mesin yang digunakan untuk mengatupkan
kawat jepit ( stapplest ) ketika untuk menyatukan lembaran - lembaran dokumen
l. Remover/ Stappler remove, alat yang digunakan untuk membuka kawat jepit
( stapplest ) pada kumpulan berkas yang telah disatukan.
m. Mesin jilid ( binding machine ), mesin kantor yang digunakan untuk membantu
menjilid lembaran - lemabaran dokumen yang perlu dijilid.
n. Date due stamp ( cap tanggal ), perangkat keras yang digunakan untuk memberi
cap tanggal.
o. Paper cutter, perangkat kantor yang digunakan memotong kertas, membuka sampul
surat
p. Guletin, mesin yang digunakan untuk memotong kertas dalam jumlah banyak

MENGGANDAKAN DOKUMEN


Pengantar
Perusahaan apapun bentuknya, baik itu perusahaan besar atau kecil, baik itu lembaga pemerintah maupun swasta, tidak lepas dari suatu kegiatan yang disebut dengan kegiatan penggandaan. Terbukti kegiatan penggandaan dokumen, mampu memperlancar kegiatan suatu kantor, serta mempermudah penyampaian informasi, misalnya : Materi rapat dapat dicetak sebanyak peserta rapat. Untuk lebih jelasnya tentang kegiatan penggandaan, pelajarilah kompetensi berikut ini.

Pengertian Penggandaan

Mesin Pengganda
Sebelum mengoperasikan alat pengganda, terlebih dahulu anda mengetahui arti kata penggandaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, ditulis arti kata penggandaan, yakni : proses, cara, perbuatan menggandakan. Jadi kata menggandakan dapat diartikan, usaha memperbanyak atau melipatkan beberapa kali dokumen. Dapat diartikan pula penggandaan dokumen, berarti suatu perbuatan menggandakan atau memperbanyak dokumen sesuai kebutuhan dengan menggunakan alat pengganda. Adapun pekerjaan yang dapat digandakan atau diperbanyak, antara lain : memperbanyak naskah atau dokumen sebagai bahan suatu pekerjaan, misalnya : memperbanyak undangan, memperbanyak bahan materi rapat dan sebagainya





Fungsi Penggandaan
Setiap organisasi yang besar atau kecil dengan tujuan yang berbeda-beda, tentu di dalamnya terdapat bagian yang melaksanakan tugas pokok dan bagian-bagian lain yang melaksanakan tugas penunjang.

Salah satu yang melaksanakan tugas penunjang adalah bagian penggandaan. Adapun fungsi bagian penggandaan bagi suatu kantor, antara lain :
1. Memberikan pelayanan memperbanyak dokumen, untuk pimpinan demi kelancaran tugas rutin
2. Memberikan pelayanan memperbanyak dokumen, untuk bagian-bagian lainnya
3. Memberikan pelayanan memperbesar atau memperkecil tulisan atau gambar, dari dokumen, sesuai keinginan pimpinan
4. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dipercayakan pimpinan kepadanya
5. Memberikan pelayanan informasi secara optimal dalam rangka efektivitas penyelesaian pekerjaan kantor.
Macam-Macam Alat Pengganda
Maraknya teknologi digital memberi pengaruh besar terhadap kecepatan pekerjaan bagi suatu kantor, terutama pekerjaan kantor yang berhubungan dengan penggandaan dokumen, misalnya alat pengganda yang mampu mengirim tetapi dapat juga menerima, sekaligus mengkopi langsung semua dokumen yang dikirim.
Mesin pengganda banyak macamnya, antara lain :
1. Mesin foto copy biasa, yakni : suatu alat untuk menyalin kembali dokumen atau ilustrasi dengan menggunakan cahaya, panas, bahan kimia, atau muatan listrik statis.


2. Mesin rissograph, yakni : mesin pembuat copy untuk jumlah yang besar dengan menggunakan master copy, dapat memperbesar dan memperkecil, serta dapat merubah warna sesuai keinginan.

3. Mesin stensil, yakni : suatu alat pengganda dokumen dengan menggunakan sheet stensil untuk digunakan membuat master copy, dan untuk menutup bagian sheet stensil yang salah ditutup dengan koreksi lak.
Untuk membuat master copy dapat menggunakan mesin ketik ( dengan cara memindahkan tulisan dengan mengetik di atas sheet stencil ), menggunakan printer ( mencetak di atas sheet stncyl tanpa menggunakan tinta ), atau pena stylus ( dengan menulis di atas sheet stencyl ).
Hasil yang diperoleh terdapat lubang – lubang sablon huruf , karakter, gambar yang akan digunakan untuk lewat tinta ketika pada proses penggandaan pada mesin stensil.





alat Pengganda
Dalam materi ini, anda akan mempelajari satu macam alat pengganda, yakni mesin foto copy, dan anda perlu mengetahui terlebih dahulu sejarah foto copy. Pada tahun 1939 seorang ahli fisika Amerika Serikat bernama Chester F. Carison, menemukan proses duplikasi naskah dengan menggunakan energi listrik statis
Proses ini diberi nama xerography yang berarti tulisan kering, dari bahasa Yunani, lalu mesin ini diberi nama xerox. Ada beberapa jenis ukuran alat foto copy antara lain :
1. Mesin foto copy kecil (Portable), dengan ciri-cirinya antara lain : mudah dijinjing, kecepatan menyalin 5-10 lembar per menit, dengan ukuran kertas A4 (210 x 297 mm)


2. Mesin foto copy sedang (standar), dengan ciri – ciri berat mesin ± 70 kg kecepatan menyalin 15-25 lembar per menit, dengan ukuran kertas A3 (297x420 mm) dan B4 (257x364 mm)



3. Mesin foto copy besar, berat mesin di atas 70 kg kecepatan menyalin minimal 3 lembar per menit, dapat memperbesar dan memperkecil, menggandakan pada kertas berwarna, serta dilengkapi dengan alat sortir papan dokumen otomatis.

Mesin Foto Copy
Proses foto copy dimulai pada saat dokumen asli yang akan diduplikasikan diletakkan pada permukaan kaca. Kemudian dokumen tersebut disinari dengan cahaya yang berjalan. Bagian kertas putih akan memantulkan cahaya lebih banyak daripada bagian yang berwarna, untuk lebih jelas pelajarilah terlebih dahulu bagian-bagian dari mesin foto copy, sebagai berikut :
1. Tutup asli (original cover, original holder, platen cover). Berfungsi untuk menutup atau memegang lembaran asli yang akan dicopy

2. Kaca tempat asli (original glass). Berfungsi untuk meletakkan lembar asli, pada bagian tepi kanan terdapat skala yang perbangkal pada titik tengah. Skala ini berfungsi untuk mengatur lembaran asli agar tepat pada posisi tengah

3. Papan tempat asli (original tray, original support). Berfungsi untuk meletakkan lembar asli yang belum dicopy atau yang sudah dicopy.

4. Tombol on–off (on-off switch, power switch). Berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin.

5. Papan hasil penggandaan (copy tray). Berfungsi sebagai tempat penampung hasil penggandaan

6. Kerangka mesin. Pada mesin tertentu di bagian samping terdapat tutup mesin yang mudah dibuka untuk mengganti tinta, memperbaiki kertas yang menggulung roll dan service mesin







7. Papan kertas untuk operasi manual (by pass feed table, manual feed table, by pass base). Berfungsi untuk operasi manual atau memasukkan kertas copy satu per satu

8. Baki kertas kaset (cassette). Papan kertas untuk mendapatkan penggandaan (salinan). Tiap baki memuat 250-500 lembar kertas dengan ukuran sendiri-sendiri, seperti : A4, A3, B4 dan B5




Mesin Foto Copy Besar
Mesin foto copy besar dilengkapi juga beberapa bagian lagi, yakni :
1. Lembar kertas. Untuk menempatkan persediaan kertas copy

2. Papan dokumen otomatis. Untuk memasukkan dokumen/lembar asli secara otomatis, sangat bermanfaat untuk menggandakan lembar asli yang banyak

3. Papan penyortir (sorter). Untuk memisah-misahkan hasil penggandaan yang terdiri dari lembaran asli yang banyak dengan salinan yang banyak pula. Sorter ini terdiri atas 10 rak dan 20 rak

4. Papan kertas besar (large capacity). Untuk meletakkan kertas dalam jumlah banyak, dapat menampung sampai 1.000 lembar kertas dengan ukuran A4 dan B4




Pengoperasian Mesin Foto Copy
Hidupkan mesin dengan menekan tombol ON

1. Letakkan kertas pada kaca tempat foto copy dengan bagian tepi atas menempel pada garis skala pada posisi yang tepat di tengah

2. Dengan menekan tombol pengatur hasil copy.

3. Tekan tombol jumlah hasil penggandaan yang dikehendaki

4. Tekan tombol cetak (start)

5. Jika sudah selesai tekan tombol OFF

Tujuan Program Keahlian Teknik Pemeliharaan Mesin Industri

Tujuan Program Keahlian Teknik Mekanik Industri secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Mekanik Industri adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten.
Dengan demikian, lulusan Kompetensi keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri dapat bekerja di bengkel industri pembuatan suku cadang kendaraan bermotor. Selain itu juga dapat berwirausaha membuka bengkel bubut, pengelasan berbaga jenis logam dan sebagainya.
Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini  adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Teknik Mekanik Industri. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Mekanik Industri dapat digambarkan sebagai berikut :
obeng tangBench-Style-Drilling-and-Milling-Machine-ZX7032-



  1. Menggunakan perkakas tangan
  2. Menggunakan perkakas tangan bertenaga
  3. Menggunakan perkakas untuk pekerjaan presisi
  4. Mengukur dengan menggunakan alat ukur
  5. Menggambar dan membaca sket
  6. Membaca gambar teknik
  7. Mempersiapkan gambar teknik
  8. Bekerja dengan mesin umum
  9. Mempergunakan mesin bubut
  10. Mempergunakan mesin frais
  11. Mempergunakan mesin gerinda
  12. Membongkar,mengganti, dan merakit komponen pemesinan
  13. Membongkar/memperbaiki/mengganti/merak dan memasang komponen
  14. Memelihara komponen sistem hidrolik
  15. Memelihara dan memperbaiki komponen sistem hidrolik
  16. Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel.

Tujuan program keahlian Multimedia di SMK TEKINDO

Tujuan program keahlian Multimedia adalam membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :
  1. Mengembangkan citra dan animasi digital
  2. Mengembangkan halaman web interaktif
  3. Merekam dan menyunting audio-video
  4. Mengembangkan aplikasi multimedia interaktif

Tujuan program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK TEKINDO

Administrasi Perkantoran
Tujuan program keahlian Administrasi Perkantoran adalah membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :
1. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi
2. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi
3. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan dan mengevaluasi tugas
4. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola surat/dokumen
5. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi
6. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi keuangan

MESIN PENGGANDAAN



Di sini akan dibahas dua buah mesin penggandan yaitu mesin stensil dan mesin fotokopi. Mesin stensil terbagi menjadi dua macam yaitu mesin stensil manual (mesin yang digerakkan dengan tangan manusia) dan mesin stensil listrik (mesin yang digerakkan dengan arus listrik)
A. Mesin Stensil Manual (Manual Stencil Duplicator)
Mesin stensil manual dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat dengan jenis kertas seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.
Ciri-ciri mesin stensil manual:
1. Tenaga pengerakknya menggunakan tenaga manusia
2. Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis
3. Tinta yang digunakan adalah tinta stensil warna hitam
4. sheet yang digunakan bisa sheet stensil, sheet scanner, atau stensil cutter sebagai sheet master
5. ukuran kertas maksimum adalah kertas folio (8,5 x 13 inci atau 21,5 x 33 cm)
Komponen mesin stensil manual:
1. Silinder tinta (ink cylinder)
a. Penjepit sheet stensil (stencil fitting bar)
b. Kain penyaring tinta (ink screen)
c. Plat baja (steel band)
2. Kerangka mesin
a. Pintu tinta (inker door)
b. Pompa tinta (ink pump)
c. Alat penghitung (counter)
d. Pengatur tinta (ink control)
e. Engkol (handle)
f. Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
g. Pengungkit pencetak (print lever)
h. Pengatur pemasukan kertas (feed contril)
3. Penutup mesin
a. papan kertas (feed bord)
b. penahan kertas (back guide)
c. papan penerima (receiving board)
d. penuntun kertas (paper guide)
B. Mesin Stensil Spiritus (Spirit Duplicator)
Mesin stensil spiritus termasuk jenis mesin pengganda proses langsung (direct proses) atau ada juga yang menyebutnya sebagai mesin pengganda cairan (liquide duplicator)
Ciri-ciri mesin stensil spiritus:
1. Tenaga penggerakknya menggunakan tenaga manusia (manual)
2. Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis
3. Menggunakan master paper
a. Kertas biasa dengan lapisan bahan pelicin
b. Master Sheet, kertas master dengan transfer carbon
c. Master thermal, kertas master dengan perekam menggunakan thermocopier
4. Penggandaan menggunakan kertas folio
5. Pencetakan menggunakan cairan pelarut alkohol.
Komponen mesin stensil sepiritus:
1. Tabung berisi cairan (fluid tank)
2. Alat penghitung (counter)
3. Tempat kertas atau papan kertas (feed tray)
4. Roda penyesuaian kertas (adjustment wheel)
5. Tombol pengatur pemasukan kertas (feed control button)
6. Pengatur posisi cetakan (copy positioner)
7. Tombol pengatur tekanan (preasure control button)
8. Engkol (handle)
9. Tutup atas (top cover)
10. Silinder logam (metal cylinder)
11. tempat hasil gandaan (receiving tray)
C. Mesin Fotokopi
Merupakan alat yang digunakan untuk membuat salinan atau tiruan sebuah dokumen di atas kertas dengan proses penyinaran

Mengikuti Aturan Kerja sesuai dengan Lingkungan Kerja


a. Pengertian

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari berbagai macam aktivitas yang salah satu diantaranya adalah aktivitas yang disebutt berkerja. Aktivitas yang disebut bekerja ini biasa dilaksanakan secara rutin dirumah tangga seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan lain-lain. Disisi lain terdapat juga bekerja yang dilakukan pada satu lingkungan organisasi atau kantor.

Organisasi atau kantor yang didirikan tentu saja memiliki tujuannya masing-masing dan untuk mencapai tujuan tersebut maka diangkatlah para pegawai yang kemudian kepada para karyawan tersebut akan diberikan tugas yang diuraikan urutan kerja atau Deskripsi Kerja. Berdasarkan uraian tugas ini para karyawan mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dapat dipahami bahwa semakin besar organisasi atau kantor maka semakin besar pula volume pekerjaannya, dengan demikian semakin banyak pula karyawan yang diperlukan. Dengan kondisi ini perlu dilakukan pengelaolaan berbagai jenis pekerjaan tersebut yang dapat dibagi kedalam bagian-bagian atau divisi-divisi yang secara otomatis pula dikerjakan oleh para karyawan yang memiliki kualifikasi ketrampilan yang relevan.

Agar semua pekejaan tersebut dapat diselenggarakan oleh para karyawan yang telah ditetapkan maka harus ditetapkan prosedur kerja. Dari penjelasan ini dapat dipahami tentang pengertian prosedur kerja yaitu :

Tatacara dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan mematuhi prosedur kerja maka pekerjaan akan dapat dilaksanan secara sistematis/teratur dengan tahapan-tahapan yang benar.

b. Prinsip-Prinsip Penyusunan Prosedur Kerja
Pada hakekatnya prosedur kerja disusun agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan tahapan yang teratur, dan pada akhirnya dapat diselesaikan menurut limit waktu yang telah ditentukan. Untuk menyusun prosedur kerja ini tentu saja diperlukan proses yang panjang dan dilakukan oleh orang-orang yang sudah kompeten dibidangnya. Selain itu juga diperlukan hal-hal sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan dan kewenangan
2. Adanya pengalaman kerja dari proses kerja yang terdahulu
3. Adanya pembanding dalam proses kerja sejenis dengan kantor lain
4. Melaksanakan out Sourching Progam
5. Melaksanakan Bench Marking ( studi banding )

Apabila kondisi tersebut diatas telah terpenuhi untuk menyusun sebuah prosedur kerja, maka dilaksanakanlah penyusunan prosedur kerja berdasarkan prinsip-prinsip sebagai beriikut

1). Rasional
Setiap prosedut kerja harus masuk akal dan mudah dipahami, sehingga semua orang sesuai dengan kualifikasinya akan dengan mudah untuk mengerti.

2) Sistematis
Menggunakan urutan kerja yang teratur, yakni mengalir dari tahap pertama, kedua dan seterusnya.

3) Bersifat Operasional
Menjelaskan tentang teknis pelaksanaan yang dapat dikerjakan dan bukan bersifat teoritis.
4) Menggunakan jarak terpendek
Setiap pekerjaqan sedapat mingkin tidak melalui jalur atau jenjang yang panjang.

5) Menekankan kepada prinsip rangkaian kerja
Artinya semua pekerjaan yang saling berkaitan ditempatkan secara berurutan.

6) Menekankan kepada efisiensi dan efektifitas dalam peoses penyelesaian pekerjaan.

7) Terukur
Dalam setiap tahapan pekerjaan dapat diukur sejauh mana tentang keberhasilan.


C. Contoh-Contoh Prosedur
Untuk lebih memberikan pemahaman terhadap prosedur kerja, dibawah ini diberikan contoh-contoh prosedur kerja pada lingkup pekerjaan kantor. Dikantor apapun biasanya dikerjakan jenis-jenis pekerjaan dibawah ini serta standar perosedur penyelesaian sebagai berikut :

1) Pengurusan surat
a) Surat Masuk
- Penerimaan serat masuk
- Penyortiran
- Pengagendaan
- Pemberian disposisi
- Melaksanakan isi disposisi
- Menyimpan surat

b) Surat Keluar
- Perintah membuat surat oleh Pimpinan
- Pembuatan konsep surat
- Pengetikan surat
- Ditaklik
- ditandatangani
- penomoran dan pengagendaan
- pengirimansurat asli/tembusan
- penyimpanan tindasan
2) Pengurusan Arsip
a) Penciptaan arsip
^ Menggunakan prosaedur penciptaan arsip termasuk didalamnya surat atau dokumen lain
^ Menjaga kerahasiaan arsip yang masih aktip
b) Penyimpanan arsip ( filing )
^ Menggunakan system kearsipan yang sesuai dengan kondisi kantor (system abjad, subyek, nomor, tanggal,wilayah)
^ Dalam tehnis penyimpanan, dimulai dari indentifikasi arsip menurut kelompoknya, memberikan kode klasifikasi berdasarkan daftar klasifikasi berdasarkan daftar klasifikasi (bila system tersebut menggunakan daftar klasifikasi ), mengisi kartu kearsipan yang sesuai, menyimpan kartu serta menyinmpan surat.
c) Penemuan arsip ( finding )
^ Memahami indentifikasi arsip berdasarakan system keaarsipan yang dipergunakan
^ Menemukan kode klasifikasi surat
^ Menemukan kartu
^ Menemukan surat
d) Penyusutan arsip
^ Untuk arsip aktip tidak boleh disusutkan karena masih dipergunakan
untuk mendukung pekerjaan sehari-hari(arsip dinamis)
^ Dibuat daftar pertelaan arsip
^ Apabila menurut daftar telah bias disusutkan, maka dilaksanakan penyusutan dengan menggunakan berita acara dan saksi-saksi
^ Untuk arsip yang memiliki nilai guna nasional/penting bagi bangsa dan Negara, maka diserahkan kekantor arsip nasional



3) Pelayanan telepon
a) Telpon masuk
^ Jangan biarkan telpon berdering terlalu lama (maksimal 3 kali berdering )
^ Ucapkan salam dan perkenalan diri
^ Menanyakan dengan siapa ingin berbicara
^ Menanyakan apa keperluannya
^ Apabila yang dicari tidak berada ditempat, catatlah pesan pesannya
^ Tutuplah pembicaraan telpon dangan salam
b) Telepon keluar (menelepn)
^ Persiapkan intisari masalah yang akan dibicarakan dalam bertelepon
^ Pastikan bahwa nomor telepon tidak salah
^ Ucapkan salam dan perkenalkan diri
^ Berbicaralah seperlunya dengan suara yang jelas
^ Akhiri pembicaraan dengan salam dan ucapan terima kasih

4) Kepegawaian
a) Merekrut karyawan (recruitment)
^ Analisis jabatan
^ Membuat pengumuman /informasi penerimaan calon karyawan
^ Melaksanakan tes /seleksi
^ Membuat keputusan tentang penerimaan karyawan
b) Penempatan pada jabatan tertentu
c) Pemberian hak dan kewajiban
d) Pengembangan karyawan
e) Melaksanakan mutasi
f) Pemensiunan

5) Pelayanan Tamu
^ Bersikap ramah dan sopan kepada setiap tamu yang datang
^ Mengetahui identitas tamu serta apa keperluannya
^ Permasalahan yang disampaikan
^ Menunjukan sikap mau menolong
^ Apabila tidak dapat bertemu dengan orang yang dicari, maka harus dibuatkan janji temu

d. Pemahaman terhadap perubahyan prosedur kerja
adalah suatu prosedur dalam menyelesaikan pekerjaan dan sudah dibakukan.Padaq suatu poenyusunan prosedur ini tentu saja telah melalui p[roses yang panjang, sehingga dihasilkanprosedur kerja tersebut. Sampai seberapa lama prosedur kerja itu dipergunakan? Tentu saja sampai suatu keadaan masih membutuhkan prosedur kerja tersebut,artinya apabila sudah prosedur kerja sudah mulai kurang /tidak sesuai dengan tuntutan perubahan, maka prosedur kerja juga harus dirubah atau disempurnakan.
Perubahan / ( baca : penyempurnaan ) ini sebenarnya wajar saja mengingat dunia kerja dikantor tidak bias dilepaskan dari factor pendukung lainnya seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, persaingan bisnis , pasar kerja, dan lain-lain.Dan justru apabila tuntutan mengharuskan adanya perubahan/penyempurnaan sedangkan tidak juga dilakukan perubahan, maka justru akan terjadi kontra produktif dan yang pasti akan terjadi beberapa kemungkinan akibat sebagai berikut:
1. Terjadi pemborosan sumber daya baik,baik sumber daya manusia, fasilitas, maupun financial
2. terjadinya inefisiensi dan inefektifitas
3. Terjadinya jenjang penyelesaian pekerjaan (birokrasi ) yang panjang menyebabbkan terjadinya pemborosan
Memang pada kenyataannya banyak mental karyawaan , yang suka dengan hal-hal yang lama karena memiliki romantisme dengan prosedur kerja yang lama. Banyak karyawan yang merasa tidak nyaman apabila prosedur kerja yang lama tersebut tedak dilakukan dan selalu mempertahankan adanya prosedur kerja yang lama sikap mental inilah yang sebenaranya justru menghambat terjadinya perubahan prosedur kerja menuju pencapaian penyelesaian pekerjaan secara efisien.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka setiap pimpinan harus senantiasa dapat melakukan proses analisa apakah prosedur kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan perlu dipertahankan atau perlu disempurnakan disesuaikan.Dasar dari keputusan terhadap perlu tidaknya pesrubahan, pesnyesuaian atau penyempurnaan itu adalah sebagai berikut :
1. Apakah prosedur kerja yang selama ini berjalan benar-benar menghasilkan kerja yang efektif dan efisien
2. Apaqkah dengan prosedur kerja yang lama masih mampu memberikankepuasan bekerja bagi para karyawan
3. Apakah daengan prossedur kerja yang lama mampu menciptakan hubungan harmonis antar karyawan

Apabila jawaqban dari pertanyaan ini sudah mnunjukan hasil negative, maka sudah saatnya diperlukan peruybahan, penyesuaian atau penyempurnaan prosedur kerja.

e. Pemahaman tentang permasalahan dalam prosedur kerja.
Sudah dipahami bahwa penyusunan prosedur kerja dimaksudkan sebagai pedoman dalam tahap-tahap penyelesaian pekerjaan agar peskerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan hasil yang sebaik-baiknya serta dengan target waktu yang tepat.Namun pada kenyataannya bias saja prosedur kerja tersebut tidak/kurang dapat dilaksanakan dengan berbagai alasan baik itu alasan bersifat pribadi dari masing-masing karayawan maupun a
Lasan yang berasal dari luar karyawan.
Berbagai hal yang menyebabkan terjadinya permasalahan tersebut, yaitu :



1. Internal karyawan
Adalah hambatan yang berasal dari diri para karyawan. Beberapa hal yang menjadi penyebabnya adalah :
a) Sikap mental negative
yang termasuk sikap mental negatif adalah :
^ Malas dalam bekerja
^ Tidak/kurang memiliki kegairahan/semangat kerja
^ Selalu berfikir negative terhadap lingkungan
b) Kurang mau menyesuaikan dengan perubahan atau sesuatu hal yang baru
c) Kurang mau mengembangkan diri sehingga ketinggaln dengan tuntutan jaman
d) Senantiasa bersikap negative terhadap sesuatu yang baru
e) Memiliki watak yang konservatif atau tidak mau melakukan perubahan dan cenderung bertahan pada pola lama
f) Enggan menerima ide atau ketrampilan baru
g) Kurangnya komitmen dalam penyelesaian pekerjaan
h) Cepat berpuias diri dengan keberhasilan yang dicapai
2) Eksternal
Merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prosedur kerja yang timbul dari luar diri karyawan misalnya :
a) Kondisi keamanan yang kurang kondusif sehingga mengurangi konsentrasi kerja.
b) Kondisi hubungan antar karyawan yang kurang kondusif sehingga membuat karyawan merasa tidak betah tinggal berlama-lama di kantor.
c) Kondisi social budaya sekitar yang mungkin kurang sesuai dengan keadaan pada diri karyawan.
d) Kondisi lingkungan kerja yang kurang memberikan motivasi berkembang bagi karyawan, misalnya : pimpinan yang otoriter, persaingan antar karyawan yang kurang sehat, dll.
e) Sikap mental masyarakat yang cenderung ingin selalu mempertahankan pola lama dan kurang mau menerima ide-ide baru
f) Kurangnya sosialisasi/pemberian informasi terhadap adanya ide atau ketrampilan baru dari seorang karyawan kepada karyawan lain.
Untuk menjaga dan memelihara agar prosedur kerja ini dapat berjalan dengan baik, maka seorang pimpinan harus dapat dengan jeli memantau setiap perkembangan dan perubahan dan harus memiliki daya analisa terhadap lingkungannya, karena dalam teori organisasimedern dipahami bahwa konflik itu sesuatu yang wajar dan pasti terjadi, namun apabila kita telah melaksanakan proses analisa terhadap datangnya konflik tersebut, maka apabila hal tersebut menjadi kenyataan, maka akan relative lebih mudah dicari jalan keluarnya. Pada kenyataannya konflik bias bersifat sederhana dan dapat pula bersifat rumit. Agar kita dapat memahami jenis-jenis konflik ini, dibawah ini disajikan cirri-ciri dari kedua jenis konflik tersebut, yaitu beserta cara pemecahannya.
Identifikasi permasalahan tersetut adalah :
a) Permasalahan sederhana
Permasalahan ini memiliki cirri-ciri sbb :
^ Permasalahannya kecil
^ Berdiri sendiri
^ Tidak ada atau kurang kerkaitaanya dengan permasalahan yang lain
^ Tidak mengandung konsekuensi yang besa
Jika permasalahan ini muncul dalam suatu organisasi maka solusi pemecahannya dapat dilakukan secara individual, dengan teknik-teknik :
^ Intuisi
Yakni kata hati dari orang yuang akan mencari jalan keluar
^ Pengalaman
Dengan pengalaman terhadap kejadian masa yang lau yang mungkin sejenis biasanya dapat dipergunakan dalam mambantu menyelesaikan masalah.
^ Wewenang yang melekat pada jabatan
Dengan menggunakan wewenang yang ada berarti menggunakan pendekatan kekuasaan atau power. Cara ini bias digunakan apabila dengan pendekatan-pendekatan diatas belum berhasil.


b) Permasalahan Rumit
Memiliki cirri-ciri sbb. :
^ Permasalahhanya besar
^ Tidak bewrdiri sendiri
^ Saling berkaitan dengan permasalahan lainnya
^ Mengandung konsekuensi yang besar
^ Pemecahan permasalahnya memerlukan pemikiran yang luas dan mendasar

Untuk pemecahan masalah yuang rumit ini, selain dikperlukan intuisi, pengalaman, kebiasaan, gakta dan informasi serta wewenang juga masih perlu lagi mengklasifikasi permasalahjan tersebut apakah secara mendalam, apakah permasalahan tersebut termasuk tidak terstruktur. Atau yang terstruktur.

Apabila permasalahannya tersturktur maka pemecahanya relative lebih mudah karena bersifat rutin pula. Misalnya terjadi masalah tentang pengusulan kenaikan pangkat, maka dicari apa yang mendjadi permasalahan untuk kemudian diselesaikan. Namin apabila permasalahanya tidak terstruktur maka penmyesesainnya harus menggunakan teknik-teknik khusus.